Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat masih menyisakan luka yang mendalam bagi para korban. Hingga kini, hampir 1.000 jiwa meninggal, ratusan orang hilang dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Karena kondisi belum stabil, Pemerintah juga memperpanjang masa darurat hingga akhir Desember 2025.

Kondisi ini menggerakkan hati dari berbagai pihak untuk terus membantu. Kali ini bantuan datang dari Sekolah Hidayatullah Yogyakarta yang terdiri dari MTs Hidayatullah dan MA Hidayatullah Yogyakarta. Lebih dari 350 santri yang semuanya tinggal di asrama bersama para guru, dan orang tua santri bahu-membahu mengumpulkan donasi. Dengan penuh semangat, mereka membuktikan bahwa kepedulian pada korban bencana bukan hanya slogan, melainkan tindakan nyata yang harus diwujudkan.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di halaman sekolah tersebut pada Jumat, 12/11. 

"Kegiatan seperti ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami bangun. Kami ingin para siswa tumbuh sebagai individu yang senantiasa bersyukur, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat," terang Muhammad Rifki Saputra, selaku kepala sekolah setelah melakukan penyerahan bantuan.

Menurut Rifki, kegiatan galang dana peduli bencana merupakan bagian integral dari pembentukan karakter siswa. "Pendidikan bukan hanya tentang angka-angka di rapor, tentang hafalan, tentang matamatika, tetapi juga tentang membentuk manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia," imbuhnya.

Sementara itu ditempat perpisah, Syai’in Kodir selaku Sekretaris BMH DIY mengatakan, lembaganya dari awal bencana di Sumatra sudah berada di lokasi untuk membantu para korban.

“Setelah terjadi bencana, BMH melalui Team Sar Hidayatullah dan teman-teman yang dekat dari lokasi sudah berada di lokasi untuk membantu mengevakuasi para korban, menyalurkan makanan dengan membangun dapur umum dan mendirikan posko dibeberapa titik bencana di Aceh, Sumbar dan Sumut,” akunya.

Rep: BMH Yogyakarta
Foto: BMH Yogyakarta